Selasa, 04 November 2014
Selasa, 23 September 2014
Quote Flower boys next door
"Mereka berbisik tentangku. Bicara dibelakangku. Dan memperlakukanku dengan buruk. Aku tak tahu bagaimana menghindarinya. Kenapa manusia membenci manusia lain? Kenapa mereka mendiskriminasi? Kenapa mereka menginjak-injak orang lemah dan mengalahkan mereka? Aku yakin banyak manusia yang tak seperti itu. Tapi di mana mereka? Aku sering berpikir betapa menyenangkannya jika ada seorang saja yang seperti itu di sisiku. Sejak saat itu. Aku merasa lebih nyaman bila sendirian." -Go Dok Mi
sumber FB
Sinta HanKomunitas Pecinta Drama Korea Grup :)
Jumat, 12 September 2014
APA YANG HILANG PASTI BERGANTI.
Allah tidak mengambil sesuatu darimu melainkan Dia telah mempersiapkan ganti yang lebih baik untukmu. Kuncinya jangan sampai kamu sedih dan berputus asa.
Apa yang ada di sisi Allah jauh lebih baik dari apa yang ada dalam benakmu. Boleh jadi kebahagiaan hidup yang anda rasakan saat ini adalah buah dari kesabaran anda atas musibah yang pernah menimpa anda.
Percayalah pada janji Allah. Berprasangka baiklah kepada Allah, sebab Dia sebagaimana prasangka hamba-Nya kepada-Nya. Bila seseorang jujur dengan Allah, mentauhidkan-Nya dan yakin bahwa Allah akan mengobati perih dalam hidupnya, maka Allah akan mengobati perih hidupnya.
Bila anda ditimpa musibah, maka jangan beri ruang untuk musibah itu di hati anda, bandingkan dengan karunia Allah yang selama ini anda nikmati. Yakinilah… apa yang hilang pasti berganti…
[Oleh: Ust. Aan Chandra Thalib] @Info Kajian Islam
Apa yang ada di sisi Allah jauh lebih baik dari apa yang ada dalam benakmu. Boleh jadi kebahagiaan hidup yang anda rasakan saat ini adalah buah dari kesabaran anda atas musibah yang pernah menimpa anda.
Percayalah pada janji Allah. Berprasangka baiklah kepada Allah, sebab Dia sebagaimana prasangka hamba-Nya kepada-Nya. Bila seseorang jujur dengan Allah, mentauhidkan-Nya dan yakin bahwa Allah akan mengobati perih dalam hidupnya, maka Allah akan mengobati perih hidupnya.
Bila anda ditimpa musibah, maka jangan beri ruang untuk musibah itu di hati anda, bandingkan dengan karunia Allah yang selama ini anda nikmati. Yakinilah… apa yang hilang pasti berganti…
[Oleh: Ust. Aan Chandra Thalib] @Info Kajian Islam
Rabu, 02 Juli 2014
Sedih karena kehilangan? Emang punya siapa?
(untuk perenungan)
Sedih karena kehilangan? Emang punya siapa?
(Hiks)
Saya jadi teringat bahwa kejadian ini, bisa jadi merupakan bentuk
pengabulan doa dari Allah. Yah, beberapa hari sebelumnya. Saya merasakan
kejenuhan rutinitas yang teramat sangat. Kehidupan baik-baik saja tapi
'flat' alias datar atau lempeng saja. Saya masih ingat persis, kala itu
saya bertutur, "Ya Allah, hidup kok rasanya datar banget nih ya Allah.
Pengeeeen deh rasanya agak 'berwarna' gitu" Sebetulnya itu bukan doa,
hanya sekedar ucapan keluhan iseng saja. Tapi, taraaa!! Allah
mengabulkan.
Betul, akhirnya hidup saya jadi benar-benar berwarna.
Sangat berwarna, karena jadi harus mampir-mampir ke berbagai instansi
(Kepolisian, Kelurahan, Kecamatan, University Centre, Kantor Pajak, dan
berbagai Bank) untuk mengurusi pelaporan dan duplikasi kartu-kartu
penting yang hilang. Betulan jadi sangat berwarna karena ketemu banyak
orang, dihadapkan pada alur birokrasi yang seringnya bikin bingung. Luar
biasa berwarna. Dikabulkan.
Masih dalam kondisi shock, saya tiba di
rumah. Kala itu manusiawi. Saya ingin menangis. Ketika saya masuk rumah,
ternyata ada seorang sahabat berkunjung, dan sudah menunggu sejak saya
berangkat. Tanpa tegur sapa, saya langsung nyerocos kayak ember bocor.
"Dompet
aku hilang cobaaa. Tadi di jalan waktu naik motor, aku lupa
resletingkan tas, dompetnya jatuh. Hilang semuaaa". Heboh dan sedikit
terisak karena mata mulai berair. Sahabat saya pun kaget. Tapi tak lama
langsung berubah wajahnya jadi tersenyum.
"Apa yang hilang"
"Dompet"
"Apa yang hilang"
"Dompet!!"
"Apa? Sekali lagi"
"DOMPET!!! Isinya ada kartu-kartu penting dan juga uang"
Sahabat saya menjeda kalimatnya dan tersenyum semakin lebar.
"Neng, kita enggak akan pernah kehilangan apa-apa".
Saya terdiam, belum faham.
Sahabat
saya melanjutkan ucapannya, "Kan semua milik Allah. Kita Cuma
dipinjamkan. Kalau segalanya milik Allah, boleh dong Allah ambil lagi.
Caranya pun suka-suka Allah. Kok bisa-bisanya ngerasa kehilangan atas
sesuatu yang bukan milik sendiri"
JLEB JLEB JLEB!!!
Masya Allah.
Malu rasanya. Malu sudah sombong, merasa yang ada adalah milik diri.
Padahal sejatinya diri ini terlahir tidak punya apa-apa. Segala
kelengkapan yang diperoleh seiring perjalanan pun sejatinya hanyalah
titipan. Ia melengkapi diri supaya diri semakin yakin bahwa hidup harus
berguna, berdampak dan bermanfaat. Tak satupun pantas dikatakan milik
diri. Bahkan raga yang melekat ini pun bukan. Lalu, bila raga yang jelas
membersamai ini pun bukan milik diri, apalagi yang diluar diri.
Akhirnya
saya tersadar bahwa sesungguhnya saya belum pernah kehilangan apa-apa
dan tidak akan pernah kehilangan apa-apa. Semua adalah milik Allah.
Adapun bentuk kehilangan paling nyata adalah kehilangan iman, bukan
dunia. Sebab iman adalah satu-satunya perekat antara diri dan Pencipta.
Hilang iman, barulah hilang segala. Selainnya? Tidak ada kehilangan.
Bahkan
hilangnya sesuatu yang teramat dicintai pun, jika itu di dunia, maka ia
hanyalah sebuah pelajaran berharga bahwa memang taka da satupun yang
kita miliki, semua pasti kembali.
"Saya, belum pernah kehilangan. Dan tidak akan pernah kehilangan"
(from Febrianti Almeer)
pulsk
Langganan:
Postingan (Atom)